Selasa, 15 Mei 2012

Renungan Alkitab

RENUNGAN
Rekan-rekan Pemuda yang sama dikasihi Tuhan Yesus..!
Mengawali Khotbah ini, saya akan membawakan sebuah ilustrasi tentang dua orang yang bersahabat, tinggal di dua desa yang berdampingan. Sahabat yang pertama adalah seorang dari keluarga yang sangat besar, sedangkan yang satunya adalah seorang yang hidup sebatang kara (tidak punya keluarga). Suatu malam sahabat yang mempunyai banyak keluarga tersebut terbangun dari tidurnya dan berpikir akan keadaan temannya yang sebatang kara itu katanya : “Sahabatku hidup sendirian, tidak punya keluarga yang dapat membuat hatinya senang seperti yang aku rasakan. Aku akan membawakan dia makanan”. Dalam waktu yang sama sahabat yang hidup sebatang kara juga berpikir, katanya : “Sahabatku mempunyai keluarga yang sangat banyak, kebutuhannya lebih banyak daripada aku yang tinggal seorang diri. Aku akan membawakan makanan untuknya”. Kedua sahabat itu mempunyai tekad yang sama untuk saling mewujudkan niatnya, mereka berjumpa di tengah jalan dan saling berpelukan sambil mengutarakan isi hati mereka.

Rekan-rekan Pemuda yang sama dikasihi Tuhan Yesus..!
Apa sebenarnya makna dari ilustrasi tadi, dan apa sebenarnya hubungan antara ilustrasi tersebut dengan bacaan Firman Tuhan pada saat ini ? Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu kita harus tahu apa arti kata “SAHABAT”. Sahabat adalah orang  yang paling dekat dengan kita, sedikit banyak pasti tahu apa pergumulan kita. Namun kadangkala sahabat yang dijalin seseorang kepada kita atau kita kepada seseorang sering kali adalah sahabat yang ada maunya.
Kembali pada ilustrasi tadi dan lebih khusus lagi bacaan firman Tuhan yang kita baca saat ini, ternyata hendak mengingatkan kepada kita tentang arti seorang sahabat yang baik. Sahabat yang baik pasti akan berbuat yang terbaik untuk sahabatnya.

Rekan-rekan Pemuda yang sama dikasihi Tuhan Yesus..!
Dalam perenungan kita tentang arti “SAHABAT” muncul lagi satu pertanyaan yang mengatakan : pernakah kita menjadi sahabat atau menjalin persahabatan yang baik dengan orang lain ? ataukah pernah kita menjadi sahabat atau mempunyai sahabat yang akhirnya mengecewakan, menjengkelkan, atau membuat orang lain menjadi marah ? Yang pasti setiap orang punya sahabat. Apakah dia anak2, remaja, pemuda bahkan orang tua sekalipun. Namun kenyataan yang sering terjadi, persahabatan itu terputus atau hilang maknanya, dikarenakan oleh berbagai macam persoalan hidup. Walau demikian, bagaimanapun beratnya persoalan itu, kita harus tetap menjadi seorang  sahabat bagi orang lain. Seorang  sahabat yang dapat memaafkan bahkan menjalin kembali persahabatan yang sudah retak . Mengapa kita harus demikian ?? Karena kita harus  sadar, bahwa ternyata Yesus yang telah berkenan terlebih dahulu menjadi sahabat kita. Tuhan adalah pribadi yang setia. Alasan itulah yang membuat Tuhan Yesus sangat menghargai kesetiaan dalam hubungan, dan sebaliknya membenci kecurangan. Belajar dari pengalaman, ternyata orang yang dekat dengan kita sekalipun, punya potensi untuk berbuat hal yang membuat kita kecewa. Tapi ingat, Tuhan tidak seperti itu.. Dialah satu-satunya pribadi yang bisa dijadikan sahabat sejati kita. Dia mengenal diri kita melebihi siapapun, Dia tidak pernah meninggalkan kita, tidak pernah mengecewakan kita, bahkan Ia rela mengorbankan nyawaNya bagi kita. Kitapun terpanggil sebagai sahabatNya untuk menjadi sahabat bagi semua orang. Sebagai anak mudanya Tuhan, hendaknya kita juga punya karakter yang sama ketika bersahabat dengan orang lain. Jangan sampai kita jadi pihak yang berkhianat, tapi, dasarilah persahabatan yang ada dengan “KESETIAAN”. Ingat kata firman Tuhan : Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Sobat Muda... Apakah kita rindu menemukan sahabat terbaik?? Jadilah sahabat yang terbaik bagi orang lain lebih dahulu, sebelum berharap mendapatkan seorang sahabat terbaik. Bersyukurlah buat  sahabat sejati yang sudah kita miliki sekarang ini dan yang telah melakukan yang terbaik untuk kita yaitu : “TUHAN YESUS”
TERPUJILAH KRISTUS,,, AMIN.

2 komentar: